Wednesday, July 4, 2012

Rusuh Lamsel, Oedin Instruksi Tangkap


Gubernur Lampung Drs. Hi. Sjachroedin Z.P. mengecam aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (2/7) lalu. Bahkan, orang nomor satu di Provinsi Lampung ini meminta aparat kepolisian menangkap pelaku perusakan.

’’Pasti ada yang menggerakkan dan mendanai. Harus ada langkah hukum yang tegas dari kepolisian agar hal itu bisa teratasi dan tidak terjadi lagi,” kata Oedin –sapaan akrab Sjachroedin– kepada wartawan usai menghadiri acara Gerakan Terpadu Peternakan Tingkat Provinsi Lampung di lapangan Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lamsel, kemarin (3/7).

Purnawirawan polisi berpangkat komisaris jenderal (komjen) itu menambahkan, aksi demonstrasi tersebut merugikan masyarakat dan pemerintah. Karena sejumlah aset milik pemkab dan fasilitas umum (fasum) dirusak massa saat unjuk rasa itu.

Mantan deputi operasional Mabes Polri ini juga menengarai aksi anarkis itu dilakukan oleh pelaku yang sama. Mengingat aksi unjuk rasa yang berbuntut anarkis tersebut telah terjadi berkali-kali di Kalianda yang merupakan ibu kota Lamsel.

’’Perlu langkah tegas dari aparat penegak hukum. Ini untuk memberikan efek jera kepada para pelaku perusakan,” tandasnya.

Sementara, Pemkab Lamsel melalui kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) hingga kemarin masih menginventarisasi kerugian material akibat aksi unjuk rasa itu.

Berdasarkan laporan sementara yang ada di Kesbangpolinmas, yang tertuang dalam Surat Nomor 300/289/IV.09/2012, sejumlah aset pemerintah dan fasum dirusak massa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Forum Persatuan Masyarakat Lamsel (Forlas). Yakni tenda untuk tablig akbar dan zikir, sejumlah kaca kampus DCC, serta kaca ATM Bank Syariah Mandiri.

Lalu massa juga merusak Toko Lampung Helm Gallery Kalianda, kantor BPMPPT, kantor Dispenda, serta lampu jalan mulai lampu merah Jalan Raden Inten hingga simpang rawa-rawa Kalianda.

Bahkan massa juga merusak kantor pengadilan agama (PA), Wisma Kartini (PKK), kantor Dinas Pekerjaan Umum, BPMD, kantor Gabungan Organisasi Wanita (GOW), kantor Badan Ketahanan Pangan, Wisma Ragom Kalianda, dan kantor Penyuluhan Pajak.

Terpisah, Kasubbag Humas Polres Lamsel AKP Feri Anda menjelaskan, pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga melakukan perusakan saat aksi unjuk rasa anarkis tersebut untuk dimintai keterangan.

Namun sayangnya, Feri tidak menyebutkan nama empat orang yang telah diamankan itu. ’’Mereka belum ditetapkan tersangka, masih dalam pemeriksaan petugas. Jadi belum kami tahan,’’ singkatnya. (dur/c1/ary

Radar Lampung Com Rabu 4 Juli 2012

No comments:

Post a Comment