Thursday, July 5, 2012

Dampak Rusuh, Bakau Macet


BAKAUHENI (Lampost): Kerusuhan Kalianda membuat ribuan truk tertahan di jalan lintas Sumatera dan jalan lintas pantai timur Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Akibatnya, ribuan truk tujuan Pelabuhan Merak terjebak dan mengular hingga luar pelabuhan.

Kerusuhan Kalianda, Lampung Selatan, Senin (2-7), membuat sopir truk memilih berhenti di berbagai kantong parkir di sepanjang Jalinsum. Pasalnya, massa sempat memblokir Jalinsum di Simpang Gayam.

Pemantauan Lampung Post, kantong parkir di Dermaga I, II, III, IV, dan V Pelabuhan Bakauheni dipadati ribuan kendaraan barang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. Ribuan kendaraan truk juga antre di Jalinpantim sepanjang 3 km dan di Jalinsum sepanjang 5 km.

Panjangnya antrean tersebut, menurut Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto, selain akibat unjuk rasa, juga peningkatan kendaraan pribadi dan bus hingga 150% dibanding hari biasa. Dari 1.800 kendaraan pribadi di hari normal, pada liburan sekolah ini naik menjadi 2.350 unit. Sedangkan bus dari 230 unit/hari, naik menjadi 500 unit/hari.

Untuk mengurai kemacetan, kata Heru, sebanyak 27 kapal roll on roll off (roro) bakal diterjunkan. "Kini baru 21 kapal yang beroperasi," kata Heru.

Antrean truk dari Bandar Lampung menuju Bakauheni, menurut Kasat Lantas Polres Lamsel AKP Budhi Setyadi, mencapai 5 km. Untuk mengantisipasi antrean, polisi mengarahkan kendaraan menuju pelabuhan lewat Jalinpantim.

"Semakin sore, antrean semakin panjang. Pagi tadi (kemarin, red) antrean hanya sampai SPBU Garuda Hitam, Desa Kelawi, atau sepanjang 4 km dari Bakauheni. Tapi sore, antrean hingga Balai Karantina Perikanan Bakauheni," kata Budhi.

Tertahan Berhari-hari

Aksi unjuk rasa yang merusak 18 perkantoran Pemkab Lamsel dan swasta di Kalianda itu, membuat truk tertahan hingga tiga hari. Herizon, sopir trailer pengangkut alat berat dari Lahat, Sumatera Selatan, ke Jawa Timur, mengaku baru bisa masuk ke kantong parkir Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, Kamis (5-7) subuh.

Dia bersama tiga trailer lain ngendon di RM Tiga Saudara, Kalianda, sejak Selasa (3-7) dini hari. "Kami terpaksa menunggu di RM Tiga Saudara sampai dua hari karena antrean panjang dan ASDP mengutamakan mobil pribadi, bus, dan truk sembako," kata Herizon di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, tadi malam.

Antrean mulai Senin (2-7) malam itu akibat aksi massa memblokir Simpang Gayam dan merobohkan puluhan batang pohon di sepanjang Jalinsum Kalianda hingga Simpang Gayam. "Kami memilih aman dengan mengantongkan trailer di RM Tiga Saudara, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari pengurus," ujar warga Tarahan, Katibung, Lamsel, ini. (KRI/U-1)
Lampost Kamis 5 Juli 2012

No comments:

Post a Comment