ENTAH sudah berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan Festival Krakatau, tetapi hasilnya selalu dipertanyakan. Berbagai tulisan dimuat di media massa yang isinya kekecewaan atas kemanfaatan Festival yang memakan biaya yang tidak sedkit ini, tetapi sebegitu jauh belum ada klarifikasi dari pihak penyelenggara, bahkan mengesankan bahwa penyelenggarapun membenarkan penilaian dan opini para penulis, sehingga seperti membiarkan opini ini beredar liar, sehingga publik larut dalam ksimpulan yang tak mengeuntungkan.
Thema Festival.
Bukankah dalam penyelenggaraan festival ini panitia telah mentapkan thema, yang berarti telah tercipta 20-an tema dalam menyelenggarakan festival ini, thema thema tersebut sejatinya telah menggambarkan tentang filosofi dan agenda apa yang akan dilaksanakan, siapa pelakunya, siapa yang akan dilibatkan, apa manfaatnya, siapa yang akan memanfaatkan hasil dari festival yang telah rutin diselenggarakan ini. Dan peneyelenggarakan juga dituntut untuk konsekuen dengan tema tema itu.
Itulah sebabnya thema bukan hanya sekedar ada thema, sekedar menggugurkan kepantasan, tetapi hendaklah menjadi panduan penyelenggaraan secara keseluruhan, mereka mereka yang terlibat dalam penyelenggaraan ini mulai dari perencanaan hingga pelaporan memahami betul makna wawasan thema ini secara detil.
Agenda Pestival.
Seluruh agenda festival tentu saja adalah dalam rangka mencapai maksud dan tujuan penyelenggaraan festival itu sendiri, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Sejatinya panitia dapat mengeevaluasi apakah seluruh program itu telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan program irtu sendiri tentunya telah melalui tahapan analisi SWOT setidakmya, sehingga semua aspek meliputi kekuatan, kekurangan, peluang dan tantangan dalam artian meliputi sisi internal dan eksternal.
Keterlibatan Swasta.
Setelah thema festival ditentukan, sebaiknya Pemerintah mencari pihak mana sebenarnya yang paling berkompeten mewujudkan tujuan dari tema itu, jika memang kekuatan terbesar terletak di swasta, maka tidak salahnya bila Pemerintah mengandeng swasta tersebut karena yang bersangkutan tentu lebih berkepentingan. Demikian juga dalam menentukan siapa pelaku dalam acara acara yang diselenggarakan. Hendaknya dibedakan antara pelaku dengan pelaksana. Pelaku upacara ada sendiri dan pelaksana upacara ada sendiri. Demikian juga yang menghadiri upacara. tepatnya Tepatnya ada tiga pihak dalam penyelenggaraan ini, yaitu (1) pelaku upacara, (2) pelaksana upacara (3) yang menghadiri upacara, adalah terdiri dari pihak pihak yang berkepentingan untuk tercapainya tujuan festival ini.
Tindaklanjut Upacara.
Tentunya keseluruhan upacara festival sangat mempertimbangkan tindaklanjut dari upacara, itulah sebabnya kita mempertimbangkan siapa yang akan menjadi pelaksana upacara, siapa pelaku upacara, dan sispa yang akan menjadi peserta dalam upacara, ketiga pihak ini sejatinya adalah pihak pihak yang harfus menindaklanjuti upacara, itulah sebabnya maka dianjurkan adalah pihak pihak yang benar benar berkepentingan, sehingga mereka pasti akan menindaklanjuti upacara sesuai dengan kepentingan mereka. Dan penindaklanjutan ini tentu saja tidak lagi membutuhkan fasilitas dan bantuan pemerintah.
Manakala dalam festival itu kita keliru menetapkan thema, atau kita melibatkan pihak pihak yang tak memiliki kepentingan dengan tema tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa bahwa penyelenggaraan festival ini tidak lebih hanya untuk sekedar menggugurkan kewajiban, yaitu sekedar terselenggaranya festival.
Keterangan : Gambar dalam tulisan ini diambil dari berbagai sumber, dengan ini kami mohon ijin dengan tidak menyebutkan sumbernya satu persatu.
No comments:
Post a Comment