Tuesday, October 29, 2013

Revitalisasi bahasa Lampung Itu Perlu.

Dahulu ketika wilayah Lampung ini di huni oleh 98% lebih pendudimya yang buta huruf Latin, maka ketahulilah bahwa sejatinya hampir 90% dari penduduk berusia remaja dan dewasa di Lampung pada saat itu melek huruf al-Quran, huruf Lampung ka-ga-nga dan melek huruf Jawi. Huruf huruf ka-ga-nga mengusug informasi penting tentang resep makanan, pengobatan, ilmuu bela diri dan lain lain. sedang hurup Jawi mengusung informasi tentang agama Islam, hukum, sejarah serta ketatanegaraan dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan huruf Jawi adalah huruf Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Melayu. Huruf jawi ini berkembang dan berlaku di Indonesia, Malaysia, Brunai dan Thailand. Dan di tanah Arab sendiri jama'ah haji asal Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapur dan Thailand mereka sebut sebagai jama'ah haji Jawi. Jadi kata Jawi itu bukan Jawa. Karena ada juga huruf Arab yang digunakan untuk menulis kata kata Jawa, Sunda dan Banten, dan huruf itu disebut dengan huruf 'Pegon' yang berasal dari kata Pegok yang artinya bebas tak beraturan.


Pada saat itu aksara Lampung benar benar "VITAL". Adalah tulisan yang dominan digunakan sebagai pengisi media komunikasi antar satu dengan yang lain. Saling tukar informasi, untuk menyatakan rasa terutama di kalangan remaja maka ka-ga-nga - lah hurufnya. Dan ketahuilah penduduk pada saat itu belajar huruf latin adalah dengan melalui huruf ka-ga-nga serta huruf jawi.Dengan kata lain bahwa pada saat itu huruf ka-ga-nga benar benar vital.

Tulisan yang mereka anggap paling berharga pada saat itu  adalah tulisan tentang resep makanan dan obat obatan, serta ilmu beladiri, untuk itu dengan mudah kita akan dapatkan teks teks lama itu di simpan  di museum lampung Ruwa Jurai. Sayang tulisan tulisan lainnya dianggap kurang penting, terutama masalah seni sastra, mungkin mereka menganggap tak perlu ditulis lantaran pada um,umumnya masyarakat hapal.
Banyak teks teks penting lainnya yang tak terpelihara karena di Lampung ak ada Raja yang memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Kerajaanlah biasanya yang mengeluarkan maklumat menyangkut hukum dan ketatanegaraan. Kerajaan juga yang mencatat sejarah, kerajaan juga yang menuliskan petuah petuah. Teks teks yang disusun melibatkan pihak kerajaan adalah dalam rangka pendidikan bagi keluarga raja agar memiliki kemampuan mempertahan dan bahkan bila mungkin melakukan ekspansi dan perluasaan kekuasaan kerajaan. nampaknya kekuasaan raja raja di lampung sangat terkontrol.
Sewajarnyalah bila sebuah daerah seperti Lampung yang mengenal dan bahkan memiliki aksara tersendiri ini memiliki banyak naskah. tetapi kenyataannya naskah yang menyangkut masalah ketatanegaraan, hukum dan lain sebagainya yang tersangkut masalah kekuasaan hilang bak ditelan bumi. Ini nampaknya terkait dengan proses alih kekuasaan, sehingga para pengusaha yang baru cenderfung menghilangkan naskah naskah yang ditulis oleh penguasa sebelumnya.
Revitalisasi bahasa Lampung itu perlu, caranya adalah dengan menuliskan masalah masalah Lampung dengan bahasa Lampung, berbahasa lampung dalam pertemuan pertemuan setengah resmi dan seremonial lainnya yang diselengagrakan Pemerintah.  sedang pewaris penutur bahasa Lampung hendaknya dianjurkan untuk mengajari anak anaknya berbahasa Lampung. 

1 comment:

  1. Melalui blog ini, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Mbah Suro atas bantuan anka togel nya, yg di berikan saya kemarin alhamdulillah benar2 tembus, berkat bantuan Mbah saya sudah bisa melunasi semua hutang2 saya sama tetangga bahkan saya juga sudah punya modal sedikit buat usaha kecil-kecilan, sekali lagi terima kasih banyak Mbah atas bantuannya kpd saya.. Jika anda ingin seperti saya hubungi aja beliau di nmr 082 354 640 471 atas nama Mbah Suro Ninggil........

    ReplyDelete