Monday, April 9, 2012

Istri Wapres Minta Tapis Cucuk Handak Dikembangkan

TERIMA SEKAPUR SIRIH Ketua Dekranasda Pusat yang juga istri Wakil Presiden, Herawati Boediono menerima sekapur sirih dari penari kecil disaksikan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. bersama istri dalam Gebyar Tapis Lampung di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur, Senin (9-4). FOTO LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

BANDAR LAMPUNG (Lampost.com): Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat Herawati Boediono meminta Dekranasda Lampung mengembangkan tapis cucuk handak. Istri Wakil Presiden Boediono ini menilai pengembangan komoditas itu tergolong lamban karena terkendala minimnya jumlah perajin.


"Produk asli daerah harus diupayakan untuk terus dilestarikan. Cucuk handak yang asli salah satunya berasal dari Lampung. Namun, ternyata perajinnya semakin sedikit,ini harus jadi perhatian," kata Herawati dalam HUT ke-32 Dekranasda Provinsi Lampung, sekaligus Gebyar Tapis Lampung di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur, Senin (9-4).
Menurut Herawati kain yang disulam dengan indah adalah kekayaan budaya yang tak ternilai. Dia mengharapkan Dekranasda Provinsi Lampung dapat fokus mengembangkan cucuk handak dan menjadikannya unggulan. Sekaligus mendaftarkan kepada panitia Festival Sulam dan Bordir se ASEAN, di Sumatera Barat, Oktober 2012.
Dia mengungkapkan pihaknya mengetahui pengembangan komoditas itu tergolong lamban karena terkendala proses alih generasi penyulam. Untuk itu, diharapkan Dekranasda, pemerintah, maupun pihak terkait dapat memberikan perhatian ekstra kepada perajin.
Dekranasda juga harus mampu membuat terobosan berbasis kerakyatan dengan mengedepankan membina usaha kecil dan menengah. Sehingga, terciptalah rasa sense of belongin (rasa memiliki) masyarakat.
Meski di satu sisi dia juga berharap perajin tapis terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Khususnya mengacu pada kreativitas dan inovasi agar memiliki daya saing tinggi ketika memasuki pasar global.
"Perkembangan produk kerajinan sebagai warisan budaya turun temurun harus dijaga kelestariannya. Dan, kelestarian itu tergantung dari beberapa faktor maupun transformasi masyarakatnya yang dituntut menerapkan teknologi modern," kata dia.
Selain itu, lanjutnya, minat masyarakat terhadap produk kerajinan juga semakin tinggi. Termasuk tuntutan desain produk dengan konsep ramah lingkungan.
Artinya, produk kerajinan masa kini harus mengikuti desain terknlologi modern mengutamakan kelestarian lingkungan hidup. Bahkan, kini untuk menjaga keaslian produk budaya Indonesia, Dekranas berupaya membantu perajin mendaftarkan hak Intelektual. (VER/L-1)

Sumber : Lampungpost Online

No comments:

Post a Comment