Utama Lampost : Sabtu, 21 Mei 2011
JAKARTA (Lampost): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan warga Lampung agar tetap menjaga kerukunan di tengah kemajemukan. Berbagai perbedaan justru menjadi modal dasar untuk mencapai kemajuan.
Presiden SBY secara khusus menyampaikan pesan tersebut saat bersama Ibu Ani Yudhoyono diwawancarai reporter cilik Lampung Post di Istana Negara, Rabu (18-5) lalu. "Lampung daerah yang sangat dinamis dan masyarakatnya majemuk. Hampir seluruh suku dan agama ada di Lampung. Suku Lampung, Jawa, Bali, dan lainnya hidup berdampingan secara rukun. Mereka punya tujuan yang sama untuk membangun Lampung," ujarnya.
Jika sejak masa kecil dibiasakan hidup toleran seperti di Lampung, kata SBY, niscaya tidak akan terjadi benturan seperti yang terjadi di daerah lain. "Agama berbeda, suku berbeda, kultur juga berbeda. Hiduplah yang rukun satu sama lain. Lampung kaya dengan adat istiadat dan budaya. Tradisi ini tolong dijaga," kata mantan Pangdam II Sriwijaya (1996—1997) itu.
Untuk anak-anak Lampung, SBY berpesan agar di tengah zaman yang terus berubah tetap berusaha menggapai cita-cita di berbagai bidang. "Gantungkanlah cita-cita setinggi langit untuk membangun negeri ini. Cita-cita itu harus diraih. Pada saatnya nanti kalian akan menjadi putra-putri terbaik bangsa," kata dia.
Kebangkitan Nasional
Terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional, Presiden SBY mengatakan pembangunan pendidikan tidak hanya diarahkan kepada kecerdasan ilmu pengetahuan, tetapi juga budi pekerti dan kepribadian yang tangguh. Dengan demikian, 20 tahun ke depan diharapkan bakal muncul manusia-manusia yang unggul dan membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Tapi untuk menjadi negara maju tidaklah datang dari langit. Tidak semudah membalikkan telapak tangan," ujar Presiden dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional di area Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20-5).
Presiden menyebutkan tiga syarat agar Indonesia menjadi negara maju. Pertama, tingginya kemandirian bangsa. Kedua, tingginya daya saing bangsa, dan ketiga membangun peradaban yang unggul dan mulia. "Itu semua dapat diperoleh apabila pendidikan di Indonesia dapat maju dan berkualitas."
Masih dalam suasana Hari Kebangkitan Nasional, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengajak kaum muda mempelajari dan merenungi sejarah lahirnya gerakan kebangkitan nasional. Belajar dari sejarah, kata Gubernur, sesungguhnya kemerdekaan bukan karena inspirasi sporadis para pemuda, melainkan sebuah gagasan dari para pemikir kita, seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo dan Soewardi Soerjaningrat. "Dari gagasan merekalah muncul kesadaran bahwa sebagai bangsa kita harus mandiri dan merdeka dari penjajahan bangsa lain," kata Gubernur.
Dari gagasan itu pula muncul perjuangan yang meminta banyak korban hingga Indonesia akhirnya mencapai kemerdekaan. "Mengapa saya mengajak melihat historis, karena faktanya kita ini mulai tercerai berai, bahkan dipermainkan pihak asing. Karena itulah kita mesti bersatu," ujarnya.
Kepada kaum muda, Gubernur meminta agar saling membangun kekompakan dan bahu-membahu menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya di Lampung. "Di tangan generasi muda inilah nasib masa depan bangsa, termasuk Lampung ini dipertaruhkan. Jangan saling menjegal atau saling menjatuhkan karena itu tidak produktif," kata Gubernur. (MG2/HES/U-1)
No comments:
Post a Comment