Bentrok Antar Desa.
BANDARLAMPUNG, SRIPO — Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah mendadak mencekam. Ratusan ibu-ibu dan anak-anak dari Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah, diungsingkan untuk menghindari aksi massa.
Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa mengatakan, ratusan ibu-ibu dan anak-anak dari Kampung Kesumadadi telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Kita ungsikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya yang hingga saat ini masih berada di lokasi untuk meredam aksi warga Kampung Buyut Udik meluas, Kamis (8/11).
Konflik horizontal di Lampung Tengah ini mengakibatkan sebanyak 13 rumah warga Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah dibakar massa dari Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, kemarin sore.
Pantauan Tribunlampung.co.id selain 13 rumah yang terbakar, puluhan rumah lainnya juga dirusak massa. Hingga berita ditulis, aparat keamanan gabungan dari Polres Lampung Tengah, Kodim 0411, Brimob, dan Polda Lampung terus berupaya melakukan penghalauan dan meredam amarah massa.
Aksi massa dari Kampung Buyut Udik dipicu dari salah seorang warganya Khairil Anwar (29) tewas dibakar massa dari Kampung Kesumadadi karena diduga mencuri sapi pada 18 Oktober silam.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Herry Setyawan mengatakan, kerusuhan antarkampung ini sebenarnya diakibatkan peristiwa yang terjadi pada Selasa (18/10) lalu.
“Masih seringnya masyarakat kehilangan hewan ternaknya, sehingga membuat rasa marah dan dendam menghinggapi masing-masing warga yang kehilangan,” ujar dia.
Sementara itu, Kapolres Kota Metro AKBP Soejadi Supraptomo ketika dihubungi membenarkan bahwa rusuh antar kampung ini bermula pada peristiwa beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan, peristiwa yang terjadi saat Sujai warga Dusun IV Kampung Kesumadadi Kotamadya Metro pukul 03.00 WIB kehilangan tiga ekor sapi.
“Setelah diumumkan oleh warga bahwa Sujai kehilangan ternak sapi, sebagian warga melihat ada orang yang lari di belakang rumahnya lalu mereka mengejar dan menghakimi orang yang diduga telah mencuri sapi tersebut hingga meninggal di tempat,” kata dia.
Sebelum terjadi kerusuhan, petugas dan aparat kampung sudah melakukan evakuasi terhadap warga Kampung Kesumadadi/Bekri Kota Metro guna mengantisipasi timbulnya korban jiwa.
Kronologis
- Ratusan warga Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih menyerang Kampung Kesumadadi, sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis (8/11). Sebanyak 13 rumah hangus dibakar dan puluhan lainnya rusak akibat diamuk massa.
- Aksi penyerangan diduga akibat emosi warga Kampung Buyut Udik setelah melihat kondisi jenazah Khairil Anwar (29) salah satu warga setempat yang tewas akibat dibakar massa dari Kampung Kesumadadi karena diduga telah mencuri sapi milik warga pada 18 Oktober silam.
- Warga Kampung Buyut Udik mencurigai ditemukannya mayat anonim beberapa waktu lalu. Mereka kemudian mempertanyakan kepada pihak kepolisian Polres Lampung Tengah. Pasalnya, motor milik Khairil Anwar diketahui warga Kampung Buyut Udik tengah digunakan oleh Kamit, Kepala Kampung Kesumadadi.
- Ratusan massa yang mengenali ciri-ciri pada tubuh jenazah saat dibongkar aparat kepolisian sekitar pukul 10.30 WIB mulai memanas. Aparat keamanan dari Polres Lampung Tengah, Dandim 0411, para tokoh adat, dan Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa mencoba membendung emosi warga.
- Namun, emosi warga tak dapat menurun. Bahkan, ratusan massa yang mengunakan puluhan sepeda motor dan truk berhasil lolos dari bendungan aparat di depan Gedung DPRD Lampung Tengah sekitar pukul 14.00 WIB.
- Saat tiba di Kampung Kesumadadi sekitar pukul 15.00 WIB, ratusan gabungan aparat kembali mencoba menahan warga untuk masuk. Namun tak dapat dibendung hingga 13 rumah hangus terbakar dan puluhan lainnya mengalami kerusakan.
- Ratusan aparat kemudian mencoba memundurkan massa hingga perbatasan Kampung Kesumadadi. Hingga pukul 19.30 WIB, ratusan massa masih bertahan di perbatasan kampung. Dua peleton aparat dari Yonif 143 dan Polres Lampung Utara juga hadir untuk menambah kekuatan pengamanan di lokasi.
- Aparat keamanan juga memblokir akses masuk ke Kecamatan Bekri. Semua kendaraan yang hendak masuk harus memutar menggunakan jalur lain. Pasalnya, beberapa massa terlihat mulai menyusul berdatangan dengan menggunakan sepeda motor.
Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar Heri Setyawan meminta warga untuk menahan diri dan jangan terprovokasi. “Kami telah berupaya dengan menahan salah seorang warga dari Kampung Kesumadadi atas kasus ini,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa yang mencoba menahan warga mulai dari Kampung Buyut Udik hingga berada di Kampung Kesumadadi. Ia meminta warga untuk menahan emosi dan menyerahkan kasus pada hukum.
(TL/Kompas.com/Ant)
Sumber : Sriwijaya Post
No comments:
Post a Comment