Wednesday, April 13, 2011

Lampung Basis NII Paling Strategis

Utama Lampost : Kamis, 14 April 2011


JAKARTA (Lampost): Para aktivis Negara Islam Indonesia (NII) masih aktif melanjutkan pergerakan di Indonesia. Provinsi Lampung bahkan dinilai menjadi salah satu basis NII paling strategis.

Pascapertemuan anggota NII di Tangerang pada 1 Juli 1979, Lampung dijadikan sebagai komandemen wilayah (KW) baru dan mengangkat Adah Djaelani sebagai imam NII.

"Data yang kami pantau, saat ini gerakan NII memiliki sekitar 200 ribu jamaah yang tersebar di Indonesia," jelas Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan di Jakarta, Rabu (13-4).

Pergerakan aktivis NII di Lampung pernah dipaparkan secara gamblang oleh Murni Sulaiman, pentolan NII, saat diundang ke redaksi Lampung Post beberapa tahun lalu. Murni saat itu mengatakan NII belum pernah dibubarkan, tetapi ia tidak lagi mengikuti kegiatan organisasi itu.

Menurut Ken Setiawan, Lampung adalah KW 8. Sedangkan Jakarta Raya (meliputi Jakarta, Tangerang, Banten, dan Bekasi) masuk KW 9. "Peningkatan jumlah anggota NII demikian pesat karena pola dan modus operandi terstruktur rapi. Mereka memakai sistem multi level marketing, setiap anggota baru wajib merekrut anggota lainnya."

Ken menjelaskan, penculikan Laela Febriani alias Lian (26), wanita yang diduga diculik dan mengalami 'pencucian otak', mirip dengan modus gerakan NII dalam merekrut para mujahid ataupun donatur. Menghipnosis dan mengajak berpergian jauh seseorang adalah ciri khas gerakan NII.

"Modus perekrutan NII biasanya diharuskan menginap satu hari satu malam untuk proses hijrah dan dibaiat (diambil sumpah setianya) untuk NII. Seperti itulah yang dialami Lian."

Stres dan Gila

Lian ditemukan di Masjid Atta'awun, Puncak, Kabupaten Bogor, Jumat (8-4) malam. Pegawai Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis (7-4) siang itu disuruh orang yang menghipnosisnya di padepokan Bogor untuk menemui seorang wanita bernama Aisah yang sudah menunggu di Masjid Atta'awun. Lian selamat karena Aisah bersama empat wanita bercadar lainnya tidak sabar menunggu.

Menurut Ken, kondisi psikologis korban yang direkrut NII bisa lebih parah dari Lian akibat kedalaman doktrinnya. Banyak dari korban NII yang stres, gila, bahkan berujung pada kematian.

"Yang stres atau gila terjadi pada anggota baru. Terjadi perang pada pikiran mereka, antara merasa ajaran NII itu benar dengan banyaknya kebohongan yang harus mereka buat. Yang sudah masuk struktural bukan tak mungkin berujung pada kematian. Karena mereka biasanya suka menyiksa diri sendiri hingga busung lapar."

Ken menceritakan salah seorang korban yang pernah menghilang hingga 14 tahun. Korban tersebut bahkan sudah menikah tanpa diketahui orang tuanya. "NII biasanya mengincar karyawan, mahasiswa, dan guru. Jadi bisa siapa pun yang menjadi korban," serunya memperingatkan.

Antisipasi yang paling kuat, menurut Ken, ada pada kewaspadaan orang-orang terdekat. Calon korban harus selalu mengomunikasikan setiap keganjilan pertemuan dengan siapapun. "Jangan diam, harus bicara kalau ada ajakan aneh. Ajaran lain yang menyimpang memang banyak, tapi NII ini yang paling ekstrim."

Terkait penculikan istrinya, Andhika Teguh sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polda Metro Jaya. "Unit Kejahatan Keras juga sudah menugaskan Polwan untuk berkomunikasi dengan keluarga Lian. Sebab Lian belumstabil sehingga polisi belum dapat memintai keterangannya," cetus Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar.

Terkait padepokan yang menurut Lian penuh dengan orang bercadar dan berjenggot, Kanit Serse Polsek Cisarua AKP Iwan Wahyudi belum menelusurinya karena kasus penculikan tersebut ditangani Polda Metro Jaya. "Apakah kasus ini masuk penculikan atau tidak, itu kewenangan Polda Metro Jaya. Kami hanya membantu." (MI/R-1)

No comments:

Post a Comment