Sejumlah Kerajaan atau Kesultanan Muncul pada saat dirasakan Kerjaan Islam Demak mulai melemah sementara aktivitas dakwah adalah suatu aktivitas yang tidak boleh terhenti, maka berdirilah sejumlah Kerajaan atau Kesultanan dan mungkin dengan menggunakan istilah lain yang tujuannya tak lain adalah melanjutkan dakwah ke seantero Nusantara untuk melanjutkan dakwah Islam sebagai cita cita utama berdirinya Kerajaan Demak. Sejumlah Kesultanan berhasil melaksanakan visi dan misinya, tetapi ada juga yang gagal atau kurang berhasil, dan belakangan ada yang berusaha membelokkan image terhadap Kesultana Kesultanan Islam itu sebagai Kesultanan Penjajah, barangkali pemikiran pemikiran yang akan dikembangkan adalah dalam rangka memberikan gambaran buruk terhadap Kesultanan Islam, dan salah satunya adalah dalam kontek Bantren dan Lampung yang mereka gambarkan Kesultanan Banten Sebagai Penjajah dan dan Lampung sebagai wilayah terjajah. Banyak penulis belakangan yang mengutip secara tidak kritis, padahal yang dikutipnya sengaja menyembunyikan maksud dan tujuan demi keuntungan
tulisan orientalis
Kita menganjurkan kepada para pernulis muda untuk lebih kritis dalam mengutip, karena banyak penulis kenamaan terutama penulis orientalis selalu saja memiliki maksud dan tujuan terselubung dalam tulisannya, banyak tulisan tulisan ahli sejarah orientalis yang objektivitasnya harus dikritisi, tetapi sebaliknya banyak juga para penulis muda gemar sekali mengutip dan mengutip tulisan orientalis dijadikan kebanggaan apalagi sang orientalis masih menuliskan naskahnya masih dalam bahasa mereka, bahasa asing. Karena ini juga akan menjadikan nilai tulisan dianggap oleh juga pengamat asing sebagai peniulai, pengamat dan bahkan penguji di Perguruan Tinggi kenamaan.
Banyak penulis yang sengaja ataupun mungklin tidak sengaja ingin menggambarkan bahwa Bangsa Indonesia ini adalah Bangsa Penjajah, bahkan begal dan perompak. Bisa saja tulisan orientalis itu sangat mengasyikkan bila kita mengikuti ilustrasinya, tetapi karena tulisan itu memiliki maksud terselubung, yang manakala sudah banyak pihak yang mengamininya, maka pada suatu saat imej buruk terhadap bangsa ini akan dimanfaatkan sedemikian rupa.
Banyak pihak yang menganggap hubungan Banten dan Lampung hanyalah sudut kecil yang tak memiliki arti, oleh karenanya tidak memiliki imbas apapun untuk berpendapat apa saja, tetapi manakala imej buruk itu telah melanda semua daerah dan wilayah, khususnya terkat Kesultanan Islam maka pada saatnya ini semua akan dimanfaatkan oleh pihak pihak yang tak ingin melihat bangsa Indonesia ini jaya.
Apalagi ada penggiringan opini bahwa Bangsa Indonesia ini adalah wilayah yang semula dikuasai oleh perompak, dimana pemimpinnya adalah pemimpin yang diktator seperti Tunggul Ametung yang artinya tonggak yang tak memberikan kesempatan untuk bertunas, sehingga dalam dalam peralihan kepemimpinan harus dilaksanakan secara Ken Arok yang artinya merobohkan tonggak besar. Yang juga dibuktikan dengan berbagai bukti adanya kesepakatan sebagai Presiden Seumur Hidup dan dalam pergantian kepemimpinan Bangsa ini selalu diawali dan diwarnai dengan huruhara.
Gambaran buruk yang seperti itulah yang ingin dilekatkan kepada Bangsa Indonesia, di mulai dari yang kecil kecil hingga yang besar besar lalu ada saja pihak luar yang mengajak segelintir anak bangsa ini melakukan hal hal dengan dalih perubahan dan kemajuan serta Kemodernan untuk saling membenci. Dan hubungan Baneten Lampung dijadikan salah satu faktor pembenar teori mereka, bahwa Kesultanan IOslam Banten harus digambarkan sebagai Kesultanan Penjajah bukan Kesultanan dakwah.
No comments:
Post a Comment