Sunday, November 29, 2015

Seni Budaya Lampung Mau Dibawa Ke Mana


Oleh Riyan Hiyatullah
Dosen Seni Musik FKIP UNILA


SENI dan budaya merupakan dua kata yang selalu akan berdampingan, karena seni adalah produk budaya, dan budaya tak akan terbentuk tanpa ada seni di dalamnya. Indonesia memiliki ribuan ragam seni dan budaya yang tidak  habis dibahas hanya dalam sebuah kitab saja. Di dalam budaya, ada berbagai produk seni, diantaranya: seni tari, drama, teater dan musik. Lampung memiliki keempat produk di atas dan tersalurkan dengan baik.

Seni Komersial

Sebagai contoh, pada bulan Ramadan (2015) lalu, salah satu stasiun televisi swasta Trans 7 menyiarkan acara bertajuk Tabur Ramadan. Dalam acara bertemakan kompetisi alat musik tabuh tersebut Gilang Ramadhan didaulat sebagai salah satu juri dan diikuti oleh beberapa peserta yang tersebar dari seluruh Provinsi di Indonesia. salah satunya adalah Lampung. Siger adalah nama peserta yang berasal dari Provinsi Lampung di acara tersebut mampu meraih juara ke- 2 pada saat itu. Padahal, seluruh peserta yang mengikuti acara tersebut membawa musik tradisi dari daerahnya masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa seni musik tradisi Lampung memiliki potensi baik dalam segi pengembangan budaya maupun industri komersil.

Tuesday, November 24, 2015

Desa Tulangbawang Selangkah Di Depan


DALAM pembangunan desa, pekon atau kampung era dana desa ratusan juta rupiah per tahun yang dimulai 2015, kampung-kampung di Kabupaten Tulangbawang, Lampung, berada di depan. Sebab, sudah tiga tahun ini setiap kampung di kabupaten tersebut mendapat dana dari Pemkab sebesar Rp200 juta untuk program Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK). 
Prioritas program GSMK untuk tahap awal membangun infrastruktur kampung, terutama jalan desa, jembatan, dan fasilitas pendukungnya. Panduan teknis proyek dan administrasi pengelolaannya dijalankan atas kerja sama Pemkab Tulangbawang dengan Universitas Lampung (Unila). 

Atas panduan Unila itu, program berjalan lancar dan selesai tepat waktu, tanpa ada kekisruhan di lapangan. Berkat tertib administrasinya, tak seorang pun kepala kampung berurusan hukum terkait pelaksanaan GSMK tiga tahun berjalan. Untuk itu, kalau desa di kabupaten lain baru akan memulai membangun infrastrukur desa serentak dengan dana desa dari pusat yang baru diterima tahun ini, mungkin akan memulainya dengan onderlaag jalan desa, kampung di Tulangbawang mayoritas sudah selesai membangun jalan desa sampai aspal siram.