Tulisan ini sebetulnya tidak dimaksudkan untuk membahas tentang Om Telolet Om, tetapi maraknya Om Telolet Om bukan hanya di Indonesia bahkan juga diunggah oleh beberapa orang terkenal seperti pemain bola kaki dunia umpamanya, walaupun mereka sendiri masih bertanya tanya tentang apa itu Om Telolet Om. Saya juga tidak ingin menjelaskannya dalam tulisan singkat ini, Cuma saya minta kesempatan saja untuk sedikit bernostalgia, tentang masa kecilku, bahwa di masa kecilku dahulu klakson mobil bus memang sempat menjadi hiburan kami anak anak desa pada saati itu.
Masa kecilku kuhabiskan di desa Pagelaran sebagai Ibukota Kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu, desa kecil yang terbilang sepi, tak banyak keramaian sehingga jelas masa kecilku hiburan sangat sedikit, namun demikian aku punya kenangan di desa itu, tentang klakson Bus. Hanya sesekali desa kami dilalui bus. Yang kuingat dahulu ada sebuah bus yang sangat rajin melintas di desa adalah Bus Mandalawangi, Seksama, Bus Macan dan ada Bus lainnya yang aku lupa apa nama Bus itu, yang ukurannya lebih kecil dari yang kusebut terdahulu. Sekitar satu kilo meter sebelum melintas raung mesin Bus sudah terdengar jelas, yterlebih tingkah klaksonnya, dan kamipun menunggu
;
Sudah menjadi kebiasaan kami bila Bus itu melintas kami meneriakkan nama Bus itu dan tidak jarang pula sang supir menimpali kami dengan suara klakson, suara kelakson yang paling populer pada saat itu nadanya " DO-DO-LI DO-DI-LI-BRET " . Alangkah senang hati kami manakala sang sopir menimpali dengan suara kelakson dan kami berlompatan berjingkrak jingkrak, Itu adalah hiburan gratis bagi kami anak desa yang kurang hiburan. Tawa riang kami masih menyisa sekalipun Bus telah berlalu.
Anehnya kami tak segan meninggalkan meja makan serta piring nasi kami sekedar untuk menjenguk Bus bila terdengar akan melintas, dan kamipun tak akan beranjak sebelum Bus itu lalu, lalu kami meneriakkan nama Bus itu dan tak lupa berjingkrak manakala terdengar suara klakson berlagu, baru kami kembali ke meja makan manakala Bus menghilang dari pandangan.
Lama prilaku seperti ini kusimpan saja sebagai kenangan sejak tahun 1962-an Tak seorangpun tempatku berbagi, malu rasanya memiliki kenangan murahan seperti itu, Hingga munculnya Om Telolet Om yang viral. Rupanya tak perlu aku merasa malu dengan kesederhanaan masa kecilku pada saat itu, karena kebahagiaan murah seperti itu ternyata kinipun masih bisa dirasakan oleh anak anak, bahkan remaja masa kini, padahal mereka memiliki segudang alat permainan, kini aku tak malu OM TE_LO_LET_ OM kata mereka ..... dan mengingatkan aku DO-DO-LI DO-DO-LI-BRET masa aku kecil dahulu
No comments:
Post a Comment