Masa kecil Edwarsyah Pernong dipastikan masih sering berkomunikasi dengan para Aparat Kerajaan Adat yang dipimpin Ayahnya selaku Pemangku warisan tahta Keadatan turunan dari Kakeknya. Tata aturan kekeluargaan diterapkan dikeluarga itu dan salah satu diantaranya adalah kewajiban berbahasa Lampung di rumah itu, yang dimanapun mereka bertempat tinggal keluarga besar nampaknya berkecendrungan menyebutnya Lamban Gedung, walaupun Lamban gedung yang asli sebenarnya ada Di Pekon Balak Belalau Lampung Barat.
Tradisi berbahasa Lampung di rumah tangga, antara suami isteri, juga dengan anak serta para tetamu yang juga dari keluarga besarnamapknya dengan sengaja digalakkan. Dan bahkan beliau berharap kepada keluarga besar Kepaksian untuk berkomunikasi dalam bahasa Lampung. Kampanye ini disuarakan dan diupayakannya secara terus menerus tampa henti dan tampa bosan. Sebab bahasa itu adalah nafas dari Tahta Kerajaan Adat yang diembannya.
Sejauh apapun jaraknya beliau berusaha mengunjungi warganya dan bahkan dengan rombongan besar untuk saling bersinergi memelihara eksistensi warisan tahta keadatan khususnya dimulai dari bahasa, selain mengajak untuk mempertahankan pemakaian bahasa juga mendalami tata aturan berbahasa, agar bahasa Lampung tidak terlalu cepat berubah akibat pengaruh buruk budaya populer.
Kita semua akan menyadari bahwa itu saja belumlah cukup, warga juga harus memiliki keterampilan berbahasa bukan hanya dalam pergaulan sehari hari, tetapi bahasa yang digunakan dalam acara acara formal keadatan, yang sejatinya memiliki aturan aturan yang lebih ketat. Pada saatnya nanti saya bisa memastikan akan ada pelatihan pidato dalam bahasa Lampung, dan ada juga pelatihan hippun, warah dan tangguh yang nantinya akan diajarkan bagi generasi penerus. Semoga berhasil.
No comments:
Post a Comment