Sunday, April 24, 2016

Gitar Tunggal Tradisional Lampung, Pelajaran Dari Robeca.


Tak banyak yang tahu sebeleumnya bahwa di Universitas Lampung ada Mahasiswi asal America Robbeca namanya, jika saja tak ada festiuval Gitar Tunggal Lampung yang berakhir tanggal 17 April yang lalu. Pada malam final itu Rabecca muncul memtik gitar tunggal Lampung di dampingi seorang Ibu menyanyikan lagu Lampung sehingga pentilan gitar tangan halus Robecca menjadi lengkap untuk mengundang decak kagum penonton. Tak kurang dari seorang Kapolda Lampung Ike Edwin yang juga salah satu pewaris tahta kerajaan adat Paksi Pak Sekala Brak,  berkomentar, kita jangan kalah sama cewek bule dan nenek itu  katanya, menmgajak hadirin untuk meningkatkan apresiasi terhadap budaya Lampung, tampa memiliki apresiasi yang memadai tentu saja bidaya ini akan punah.


Selaku pewaris tahta Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Ike Edwin dengan setia mendampoingi kakanya yang secara bergantian pula menjadi Kapolda Lampung.untuk membina komunitas pendukung warisan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak agar mereka mengapreasi  segala warisan kebudayaan yang mereka miliki, yang dimulai dari menggunakan bahasa Lampung sebagai bahasa komunikasio di rumah, lalu sesama pewaris adat dan budaya.  Menurut petunjuk Pangeran Edwarsyah Pernong "Marilah Kita Pertahankan Budaya Lampung Dimlai Dari Menggunakan Bahasa Lampung Sebagai Bahasa Komunikasi"  Menurut Pangeran Edwarsyah P{renong manakala bahasa Lampung ini tidak lagi digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari hari maka jangan terlalu berharap budaya Lampung dapat kita pertahankan.

Pangeran Edwarsyah Pernong berkeliling berkeliling mengunjungi komunitas pewaris Kerajan Sekala Brak di berbagai belahan daerah Lampung bahkan mereka yang merantau di luar daerah Lampungpun dikunjunginya untuk menyampaikan himbauauan agar mereka tetap menggunakan bahasa Lampung, hatta di manapun mereka berada. Jumpa Saudara sesama pewaris Kerajaan, maka mulailah berbahasa Lampung, perdengarkan kepada anggota keluarga manakala bukan berasal dari komunitas Lampung maka perdengarkan bahasa Lampung kepada mereka menghadiri even even yang memperlihatkan ke-Lampun-an, agar mata mereka akrab dengan suasana ke-Lampunhg-an, agar telinga mereka akrab dengan suasanake-Lampung-an.

Pangeran Edwarsyah Pernong menginginkan agar adanya dua duiale dalam bahasa Lampung tidak menjadi hambatan bagi keduanya untuk saling berkomunikasi secara elegan. Dia juga ingin menunjukkan kepada rekan rekan sesama pewaris kerajaan di Nusantara ini bahwasanya Lampung itu besar dan kaya. Pewaris Kerajaan Buway Pernong bukan hanya bersaudara dengan Paksi Pak Sekala Brak lainnya, Buway Belunguh, Buway Bejalan di Way dan Buway Nyerupa, tetapi lebih besar dari itu Dia juga punya Saudara yaitu  kelompok Pepadun dan penutur bahasa Lampung dialek O.

Pangeran Edwarsyah Prenong ingin bergandeng tangan dengan dan berkomunikasi secara lancar dan elegan bukan hanya dengan kelompok penutur dialek A, tetapi juga dengan penutur dialek O dengan kemampuan berkomunikasi antar keduanya dengan berbahasa Lampunmg

Ambillah pelajaran dari Robeca bahwa ketermpilan memtik gitarpun tak akan sempurna tampa lantunan bahasa Lampung, Mempertahkan bahasa Lampung itu penting, Maka seyogyanya ajakan Pangeran Edwarsyah Pernong selayaknya disambut oleh para pihak. 

No comments:

Post a Comment