Thursday, September 27, 2012

TRAGEDI KMP BAHUGA: Hendak Pamit Haji, Ternyata Menjadi Korban



Thursday, 27 September 2012

BAKAUHENI--Kepergian Sri Nuraini (33), bersama putra keduanya Nazwa (10) untuk selama-lamanya, meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi Purwati (60), warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Ibu korban sekaligus eyang putri dari siswa kelas IV SD yang ikut menghembuskan nafas terakhir itu tak kuasa menahan tangis.

Putri ketiga dari pasangan suami istri (Pasutri), alm Sri Nuraini dan Budi Sudarsono yang selamat, yakni Micel (1,5) itu terus dielus-elus dan diusap-usap oleh Eyang Purwati. Selain Micel, putra pertama Budi, yakni Sultan (12) berhasil dievakuasi dan dilarika ker RS Krakatau Medika, cilegon.

"Mereka berlima (Kedua orang tua dan tiga anak,) mau ke Gadingrejo ke rumah orangtua untuk minta restu, Sebab pada 17 Oktober mendatang, Sri dan Budi mau menjalankan ibadah haji. " kata Purwati mengenang ucapan putrinya (Alm Sri) sehari sebelum berangkat dari rumahnya di daerah Tangerang Selatan menuju menuju pelabuhan penyeberangan Merak dan menyeberang ke Lampung.

"Saya sangat terpukul mendengar kabar kapal yang ditumpangi anak-anakku dan ketiga cucuku tenggelam. Anakku mati, cucuku mati...." ucap ibu berjilbab itu terus menangis.

Jenazah ibu dan anak itu masih berada di RS Medika Tangerang bersama suaminya, Budi dan putra pertama, Sultan (12). Namun bapak dan anak itu sedang menjalani pengobatan akibat kapal yang ditumpangi mereka tenggelam ditabrak kapal tanker Norgas Cathinka. Suasana diruangan VIP ASDP Bakauheni kembali diselimuti kesedihan, ketika melihat Micel yang saat kejadian dalam pelukan Ibunda itu terlepas, dan ditemukan selamat didalam pelampung.

Menurut sejumlah saksi yang merupakan penumpang KMP Bahuga Jaya, tidak mengetahui secara pasti tabrakan kapal tersebut. Mereka mengaku kapal tanker warna merah muda tiba tiba menabrak lambung kapal Bahuga. Setelah tertabrak kapal langsung miring dan tidak sampai setengah jam, kapal tenggelam.

"Saya berhasil keluar dari himpitan kendaraan, sementara teman saya terjebak didalam truk. Saya sempat menarik tangannya namun tidak berhasil," ujar Suparyono, sopir truk warga Liwa, Lampung Barat yang selamat dari kecelakaan maut itu. (KRI/L-1)

No comments:

Post a Comment