Harian Lampost : Jumat, 11 November 2011 05:21
WARGA BAKAR BSMI. Ratusan warga dari Kampung Sritanjung, Kagungandalam, dan Nipahkuning, Mesuji, membakar kantor dan pabrik perkebunan sawit milik PT BSMI di Kecamatan Pancajaya, Mesuji, Kamis (10-11). Korban luka tembak Rano Karno (kiri) dan Muslim (kanan)
MESUJI (Lampost): Bentrokan antara warga lima kampung dan aparat keamanan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI), Kecamatan Tanjungraya, Mesuji, menelan korban, satu tewas dan enam luka tembak. Bentrokan dipicu penangkapan di kebun sawit yang diklaim milik warga.
Bentrokan antara massa dari lima kampung, yakni Sritanjung, Kagungandalam, Nipahkuning, Pagardewa, dan Sungaimenang, dengan aparat keamanan BSMI terjadi di Blok R 24, wilayah yang diklaim milik warga, Kamis (10-11), pukul 11.00. Akibatnya, tujuh warga menderita luka tembak dan satu tewas dengan luka tembak di kepala.
Korban tewas Jaelani (45), warga Kagungandalam, Kecamatan Mesuji. Korban tewas dengan luka tembak di belakang kepala. Sedangkan satu korban, yakni Muslim, kritis dengan luka tembak di kaki kanan, tepatnya di betis sehingga mematahkan tulang kakinya.
Keduanya dibawa ke RSUD Menggala. Lima korban luka tembak lainnya dirawat di kampung masing-masing, yakni Rano Karno (25), Irun (16), Reli (18), Mat Tahan (16) dan Robin (15). Kelimanya warga Kampung Sritanjung.
Akibat penembakan tersebut, ratusan warga mengamuk, lalu membakar kantor dan pabrik pengolah crude palm oil (CPO) milik perusahaan tersebut. Tak hanya itu, warga juga membakar kompleks Divisi II PT BSMI di Sritanjung. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Di kompleks pabrik tidak satu pun bangunan utuh. Mulai kantor, guest house, mes karyawan, pabrik, dan pos satpam hangus terbakar. Begitu juga perkantoran di Divisi II.
Peristiwa tersebut, kata Rudin (48), warga Kampung Srintanjung, dipicu penangkapan Hendri, warga Sritanjung, yang panen bersama Gani. Saat tepergok aparat, Hen dan Gani lari. Namun, sepeda motornya diambil aparat.
"Saat itu setang motor dikunci, lalu motor diseret dengan mobil dan dibuka paksa, tapi tidak berhasil. Banyak warga di lokasi melihat peristiwa itu dan mengambil kembali motor Hendri," ujar Rudin.
Tembak Jarak Dekat
Korban penembakan pertama, yakni Rano Karno, luka di lambung kiri hingga pergelangan tangan. "Begitu melihat aparat mengamuk dan membuang tembakan, saya buru-buru ke motor dan bermaksud melarikan diri. Tapi belum sempat lari, saya ditembaki dari jarak sekitar 10 meter," kata Reno ketika ditemui di rumahnya.
Dia mengaku aparat empat kali menembak ke arahnya. Rano dibawa ke kampung untuk pengobatan. Mengetahui ada yang tertembak, massa dari tiga kampung merengsek ke Kantor Divisi II perkebunan PT BSMI, pukul 13.00, menggunakan truk dan sepeda motor.
Di tempat itu massa membakar kantor, pos satpam, mes karyawan, dan ruang genset. Tidak puas, massa bergerak ke pabrik CPO milik perusahaan itu, pukul 16.00, yang berjarak 5 km dari Divisi II. Di pabrik, massa bentrok dengan aparat mengakibatkan enam warga luka tembak.
Situasi semakin tegang. Kapolres Tulangbawang AKBP Shobarmen menarik semua aparat di BSMI ke Polsek Simpangpematang yang berjarak 15 km. Bersamaan dengan itu, Penjabat Bupati Mesuji Albar Hasan Tanjung yang melihat ke lokasi ikut mundur ke Polsek Simpangpematang.
Di mapolsek, Albar mengatakan pihaknya ingin persoalan BSMI dan warga dapat diselesaikan. "Kami akan maraton menyelesaikan persoalan ini," kata Albar. (UAN/U-1)
No comments:
Post a Comment