Utama Lampost : Selasa, 1 Maret 2011
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Proyek kota baru di Natar dan Jatiagung, Lampung Selatan, mengawali kebangkitan Lampung menuju provinsi maju dan lebih dikenal.
Mega proyek yang dibangun di atas lahan 1.300 hektare itu diproyeksikan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan warga sekitar. Multiplier effect proyek ini juga akan membawa dampak positif bagi masyarakat Lampung secara keseluruhan.
Selain berasal dari APBD Lampung, sumber dana proyek berasal dari investasi asing. Investor asal Malaysia, Great Colour Investment Limited (GCI-L), telah berkomitmen menanamkan modal 600 juta dolar AS (sekitar Rp5,4 triliun). "Kota baru yang nak dibangun ini sangat mungkin menjadikan Lampung lebih dikenal. Berbagai potensi besar yang ada di sini marilah bersama-sama kita kembangkan," kata Menteri Besar Perak Darul Ridzuan, Malaysia, Datok Seri Dr. Zambry Abdul Kadir.
Zambry menyampaikan hal itu usai ramah tamah dengan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dan jajaran pejabat Pemprov di Balai Keratun, Senin (28-2).
Kerja sama dua provinsi lintas negara ini akan dirangkum dalam sebuah nota kesepakatan (MoU) yang akan ditandatangani GCI-L dan Pemprov Lampung hari ini, Selasa (1-3).
Zambry mengatakan MoU ini sangat penting bagi Pemprov Lampung dan Pemerintah Negeri Perak, Malaysia. Kesepakatan kedua pihak merupakan langkah awal kerjasama di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur. "MoU ini akan menjadikan kedua provinsi ini seperti sister province atau provinsi yang bersaudara. Kami akan ikut mendukung visi Pak Gubernur untuk meningkatkan kemudahan-kemudahan infrastruktur di Lampung," ujarnya.
Tiga Kesepakatan
Untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut, hari ini Pemprov Lampung dan GCI-L akan menandatangani tiga jenis kerja sama dengan GCI-L. Pertama, keikutsertaan GCI-L dalam pengembangan pusat pemerintahan dan pusat bisnis Lampung di kota baru Natar-Jatiagung dengan anggaran yang disiapkan sekitar 600 juta dolar AS.
Kedua, pengembangan listrik tenaga air di Way Semung dan Way Semangka, Tanggamus, dengan nilai investasi yang disiapkan sekitar 600 juta dolar AS.
Ketiga, pengembangan Lampung Economic Coridor, yakni pembangunan sarana penunjang perekonomian yang fokusnya bisa diarahkan pada kegiatan fisik seperti pembangunan jalan tol dan bandara internasional dengan total anggaran 500 juta dolar AS—1 miliar dolar AS.
Dalam penandatanganan MoU itu, Pemprov akan diwakili Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekprov Lampung Hanan A. Razak pada rencana pengembangan kota baru dan Lampung Economic Coridor. Sedangkan Kepala Dinas Pertambangan Pieterdhono menandatangani rencana pengembangan listrik tenaga air.
Sebelum penandatanganan MoU, Zambry Abdul Kadir juga akan dianugerahi gelar adat oleh Majelis Penyeimbang Adat Lampung (MPAL). Gubernur Sjachroedin Z.P. mengatakan pemberian gelar adat ini merupakan bentuk penghormatan masyarakat Lampung terhadap tamu-tamu luar negeri yang ingin bersama-sama membangun Lampung. "Dengan menjadi saudara, mudah-mudahan hubungan ke depannya bisa lebih baik," ujarnya. (MG3/U-1)
No comments:
Post a Comment