Meskipun
kritikannya tajam, beliau diangkat menjadi wakil Komitern Asia Timur yang
berkedudukan di Kanton, Cina. Sejak itu, beliau berpindah-pindah tempat dengan
memakai berbagai nama samaran. Tan Malaka juga pernah tinggal di Manila dan
Singapura. Keaktifan Tan Malaka di PKI terhenti karena peringatannya kepada
pimpinan PKI untuk tidak memberontak kepada Belanda diabaikan. Beliau pulang ke
indonesia pada tahun 1942 ketika Jepang sudah berkuasa. Pada bulan Maret 1946,
beliau dan tokoh Persatuan Perjuangan (PP) yang didirikannya ditangkap dan
dipenjara oleh Belanda karena dianggap mengganggu keamanan. Mereka dibebaskan
menjelang pemberontakan PKI di Madiun pada bulan September1948. Sewaktu terjadi
Agresi Militer II Belanda, Tan
Malaka berjuang
di daerah Kediri. Kesalahpahaman di antara para tokoh pejuang
membuat Panglima Militer Jawa Timur menangkap dan mengeksekusi Tan Malaka di
wilayah Kediri.
- Tempat/Tgl. Lahir: Suliki,
Sumbar, 1897
- Tempat/TgI. Wafat: Kediri, 21
Februari 1949
- SK Presiden: Keppres No.
053/TK/Tahun 1963, TgI. 28 Maret 1963
- Gelar: Pahlawan Nasional
Belum lama ini sebuah makam yang diduga kuat
menjadi tempat peristirahatan terakhir tokoh yang juga dijuluki sebagai ‘Che
Guevara dan Indonesia’ini telah ditemukan. Letaknya adalah di Desa
Selopanggung, Kediri.
Sumber : Pahlawan Indonesia
No comments:
Post a Comment