BANDARLAMPUNG, FS -- Tidak dapat dihindari saat ini Kota Bandarlampung menuju kota metropolis. Keragaman warga Kota Tapis Berseri semakin memberi warna budaya. Dalam proses itu, budaya asli Lampung sedikit banyak mengalami pergeseran,
termasuk pemahaman masyarakat akan bahasa dan aksara Lampung.Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung, Erdiansyah Putra, untuk tetap mempertahankan budaya asli Lampung diperlukan langkah strategis dan upaya yang nyata sebagai bentuk kepedulian agar adat istiadat warisan nenek moyang tetap lestari.
termasuk pemahaman masyarakat akan bahasa dan aksara Lampung.Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung, Erdiansyah Putra, untuk tetap mempertahankan budaya asli Lampung diperlukan langkah strategis dan upaya yang nyata sebagai bentuk kepedulian agar adat istiadat warisan nenek moyang tetap lestari.
“Tidak dapat dipungkiri, budaya Lampung semakin tergerus dengan adanya pengaruh asing. Selain itu heterogennya masyarakat kita juga sedikit berpengaruh terhadap keberadaan budaya asli. Jadi, tidak heran jika generasi asli Lampung pun sudah jarang ditemui dalam kesehariannya berbahasa Lampung apalagi mengenal aksara aslinya," jelas Penyimbang Adat Kampung Negeri Olok Gading ini saat ditemui di gedung DPRD Bandarlampung, Kamis (27/8).