Tuesday, December 28, 2010

Lampung Sai Bukan Kendaraan Politik

Bandar Lampung Lampost : Selasa, 28 Desember 2010

ORMAS

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengingatkan Lampung Sai adalah organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki tujuan melestarikan dan menambah nilai seni budaya Lampung, bukan organisasi politik dan menjadi kendaraan politik untuk mengantar seseorang menjadi pejabat.

Sjachroedin mengatakan itu ketika membuka acara Musda III DPD Lampung Sai Provinsi Lampung di Taman Wisata Lembah Hijau, Senin (27-12).

Hadir antara lain Sekjen H. Mawardi, Danrem Kolonel Inf. H. Hasibuan, Ketua Fokmal H. Soetan Syahrir, Bupati Way Kanan Bustami Zainuddin, Wakil Bupati Lampung Timur Erwin Arifin, mantan Wadir Intel Polda Lampung Kombes yang juga Ketua Bidang OKK H. Yusril Hakim, dan puluhan tokoh Adat Lampung.

Dalam musda ini, M. Irwan Nasution Gelar Rajalelo terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPD Lampung Sai periode 2010-2015. Irwan menggantikan ketua lama Harun Muda Indrajaya.

Sjachroedin Gelar Sutan Mangku Negara yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lampung Sai mengatakan keberadaan Lampung Sai berawal dari forum silaturahmi yang didirikan 42 tahun lalu, dibentuk oleh tokoh tokoh Lampung yang ada di Jakarta pada 1968.

Tahun 1993, Sjachroedin diajak bergabung dan baru aktif serta menjadi pengurus pada 1998. Lampung Sai kemudian dibentuk di Bengkulu, Jambi, Palembang, Medan, Padang, dan beberapa provinsi di Jawa.

"Awalnya forum silaturahmi. Lalu kami kembangkan menjadi ormas dan tujuannya untuk melestarikan dan menambah nilai budaya. Jadi, bukan untuk mengantar seseorang untuk menjadi pejabat," katanya.

Dia mengingatkan setiap organisasi harus memiliki tujuan jelas dan penerus organisasi Lampung Sai harus memahami historinya. Dia mencontohkan adanya prasasti yang dibuat Lampung dan Banten pada masa kerajaan, yang menyebutkan ada hubungan ikatan persaudaraan erat antara Banten dan Lampung.

"Bakauheni hingga Anyer itu diserahkan Banten untuk Lampung sebagai hadiah perjuangan. Karena perjanjian pada masa peperangan dulu, jika Lampung diserang, Banten siap di belakang, begitu juga sebaliknya. Jadi, generasi muda juga harus paham tentang sejarah-sejarah ini," kata Sjachroedin.

Tentang ketua DPD Lampung, Sjachroedin menyerahkan pada keputusan musda. "Siapa yang menjadi ketua tergantung hasil musda. Yang jelas harus bisa mengemban amanat organisasi ini. Pemimpin yang rela berkorban dan siap bekerja," katanya. JUN/D-2

1 comment:

  1. Apa saja kah Kegiatan Lampung sai yang memeng dapat di rasakan manfaat oleh warga Lampung?

    ReplyDelete