Sunday, January 22, 2017

Sekda Tanggamus Mukhlis Basri Ditangkap Direktorat Narkoba Polda Lampung


Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tanggamus, Mukhlis Basri dikabarkan ditangkap jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung.
Selain Mukhlis Basri, polisi juga menangkap seorang wanita oknum PNS Pemprov Lampung, O serta satu anggota DPRD Tanggamus NI dan dua pegawai swasta EY dan DL.
Penangkapan itu berlangsung di sebuah hotel bintang tiga di bilangan jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, dan diduga sedang pesta sabu, Sabtu (21/1/2017) sekitar pukul 23.30 WIB.
Dikonfirmasi, Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Komisaris Besar Abrar Tuntalanai membenarkan penangkapan pejabat eselon II di Pemkab Tanggamus.

Thursday, January 12, 2017

Dua Buku Sastra Bahasa Lampung Segera Diluncurkan

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Dua buku sastra berbahasa Lampung yang baru saja terbit akhir tahun lalu segera diluncurkan di Krui, Pesisir Barat, Lampung.

Menurut penulis buku itu, Udo Z Karzi atau Zulkarnain Zubairi, di Bandarlampung, Kamis, dua buku tersebut adalah Novel "Negarabatin" karya Udo Z Karzi, dan kumpulan sajak "Sekekejungni Pesiser Sememanjangni Angangon" karya Elly Dharmawanti dan SW Teofani.

Elly Dharmawanti, salah satu penulis yang memang berdomisi di Krui, Pesisir Barat memastikan kedua buku yang diterbitkan Pustaka LaBRAK dan Aura Publishing ini akan didiskusikan di aula SMAN 1 Pesisir Barat, Sabtu (21/1) nanti. 

"Kalau tidak ada perubahan, peluncuran buku ini diselenggarakan oleh OSIS SMAN 1 Pesisir Barat dengan mengundang seluruh SMA di Pesisir Barat," kata dia lagi. 

Ketua Panitia Peluncuran Buku Indra Saputra menambahkan, Buku Sekekejungni Pesisir Sememanjangni Angangon karya Elly Dharmawanti dan SW Teofani serta Novel Negarabatin karya Udo Z Karzi sangat tepat dibaca pelajar di Pesisir Barat. 


"Kedua buku itu selain menggunakan bahasa Lampung yang masih hidup di daerah kami, juga memuat potensi daerah kami dalam bidang pariwisata dan budaya lokal," ujar Ketua OSIS SMAN 1 Pesisr Barat itu pula.


Saturday, January 7, 2017

Lampung Akan Menjadi Pusat Penelitian Kupukupu

Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi keterlibatan Pertamina (Persero) melalui dana CSR membangun pusat penelitian kupu-kupu Sumatera. “Semoga kedepan Pertamina mampu memperlebar penyaluran CSR untuk manfaat yang lebih besar. Jika pertamina saja Ikut melestarikan lingkungan, melestarikan flora dan fauna apalagi kita masyarakat yang ada di sekitar lingkungan ini. Justru kita harus memiliki kesamaan tanggung jawab, untuk terus merawat alam pemberian Tuhan,” ujar Wakil Gubernur Bachtiar Basri.

Walikota Bandar Lampung Th 2017 Masih akan Fokus Mengatasi Kemacetan lalu lintas

Proyeksi Pembagunan Pemkot 2017 Walikota Herman HN Masih Fokus Atasi Kemacetan
 Sebagai Ibu Kota Provinsi, Kota Bandar Lampung adalah wajah Provinsi secara keseluruhan.
Maka tak heran  Kota Tapis Berseri menjadi percontohan wilayah lain. hal ini membuat Pemerintah Kota Bandar Lampung, konsen untuk mengurai kemacetan. Ini mengingat banyak investor dan wisatawan yang berkunjung dan menanamakan  usahanya di Kota Bandar Lampung.
Untuk memperlancar arus lalu lintas. di tahun 2017 ini Pemkot Bandar Lampung, akan lebih fokus dalam melebarkan jalan dan pembangunan fly over.
Meski rencana pembangunan fly over di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam-Teuku Umar mendapat kritik Pemerintah Provinsi Lampung. tak membuat Walikota Bandar Lampung Herman Hn  mundur.
Dirinya dengan tegas menyatakan akan tetap melanjutkan pembangunan demi kelancaran lalu lintas.
 Selain fly over Pemkot Bandar Lampung juga telah berkordinasi dengan PT.Kai untuk membangun underpas. (Hen/Jef)
Sumber :  Radar Lampung

Sunday, January 1, 2017

Upaya Paksi Pak Sekala Brak Mempertahankan Bahasa Lampung



Masa kecil Edwarsyah Pernong dipastikan masih sering berkomunikasi dengan para Aparat Kerajaan Adat yang dipimpin Ayahnya selaku Pemangku warisan tahta Keadatan turunan dari Kakeknya.  Tata aturan kekeluargaan diterapkan dikeluarga itu dan salah satu diantaranya adalah kewajiban berbahasa Lampung di rumah itu, yang dimanapun mereka bertempat tinggal keluarga besar nampaknya berkecendrungan menyebutnya Lamban Gedung, walaupun Lamban gedung yang asli sebenarnya ada Di Pekon Balak Belalau Lampung Barat.
Tradisi berbahasa Lampung di rumah tangga, antara suami isteri, juga dengan anak serta para tetamu yang juga dari keluarga besarnamapknya dengan sengaja digalakkan. Dan bahkan beliau berharap kepada keluarga besar Kepaksian untuk berkomunikasi dalam bahasa Lampung. Kampanye ini disuarakan dan diupayakannya secara terus menerus tampa henti dan tampa bosan. Sebab bahasa itu adalah nafas dari Tahta Kerajaan Adat yang diembannya.

MEMAHAMI EKSISTENSI RAJA RAJA DI KERAJAAN ADAT KELOMPOK SAIBATIN

Berbeda dengan kelompok Adat Lampung Pepadun maka Kelompok Adat Lampung Saibatin hingga saat ini relatif masih mampu menjaga orisinalitas Garis Garis Keturunan dalam Silsilah Keadatan. Memang dari sekian banyak garis garis silsilah itu tidak semuanya terpelihara secara maksimal, umumnya diakarenakan kurangnya dukungan fiansial, kita tahu bahwa Pemerintah setempat hampir rata sama sekali tidak lagi memberikan perhatian untyuk memberikan dukungan dan bantuan, sehingga untuk itu pewaris adat harus merogoh koceknya lebih dalam lagi. Tidak sedikit para pewaris itu seperti kehabisan peluru dalam mempertahankan eksistensi warisan tahta keadatan mereka.
Eksistensi mereka meredup antara ada dan tiada, disebut tiada, ternyata mereka masih tetap memberikan Gelar Gelar Keadatan kepada siapa saja yang berhak mernyandangnya, karena jabatan dan gelar itu memang tidak boleh diberikan kepada sembarang orang, hatta berapapun besarnya finansial yang mereka miliki. Bisa jadi warisan gelar keadatan itu justeru merupakan siksaan bagi pemangkunya. Kelompok Saibatan adalah kelompok yang hingga saat ini masih relatif mampu mempertahan kemurnian garis darah keturunan