Tuesday, May 31, 2011

PERNIKAHAN KERATON: Sultan HB X Dapat 'Sabay' Lampung

Ragam lampost : Selasa, 31 Mei 2011



YOGYAKARTA—Jodoh tidak memandang perbedaan latar belakang keluarga. Setelah Kerajaan Inggris mendapatkan menantu dari kalangan luar Istana. Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X kali ini akan mendapat sabay (bahasa Lampung: Besan) orang Lampung.

Pertengahan Oktober mendatang, Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat akan menggelar hajat besar, pernikahan putri bungsu Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni. Jeng Reni, panggilan akrabnya, akan dipersunting Muhammad Ubaedillah yang berdarah Lampung. Acara lamaran sudah dilaksanakan keluarga Sultan dan calon besan beberapa bulan lalu.

Sebelum menikah, Jeng Reni yang juga finalis Miss Indonesia 2009 itu akan menerima gelar baru seperti kakak-kakaknya terdahulu dengan gelar Gusti Kanjeng Ratu (GKR). Sedangkan calon mantu, Ubaedillah, karena bukan keluarga keraton akan mendapat gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH). Jeng Reni juga melangkahi kakaknya, GRAj Nurabra Juwita, yang belum bersedia menikah.

"Lamaran sudah dilaksanakan. Pemberian gelar baru akan dilakukan tanggal 3 Juli mendatang," kata adik Sultan, GBPH Joyokusumo, di rumahnya Ndalem Joyokusuman, Rotowijayan, Rabu (25-5).


Ajudan Gubernur Lampung

Ubai adalah putra bungsu dari enam bersaudara. Dia memang lahir dan besar di keluarga PNS. Ayahnya bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN), sementara ibunya adalah pensiunan dari Kementerian Agama.

"Orang tua saya saja yang Lampung, saya lahir di Jakarta. Karena bapak dan ibu saya merantau. Jadi anak-anaknya enggak ada di Lampung," kata penggemar olahraga futsal dan bersepeda ini.

Lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1981, Ubai saat ini bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Sejak bulan Maret yang lalu, dia diangkat menjadi Kasubid Komunikasi Politik Bidang Media Cetak. "Saya mengurusi wartawan juga," kata Ubai saat ditemui pekan lalu.

Sebelum menduduki jabatan itu, pria lulusan S-2 Ilmu Pemerintahan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) itu adalah ajudan mantan Sekretaris Wapres, Tursandi Alwi. Ubai mengaku bekerja bersama Tursandi sejak 2003, saat baru meniti karier di Kementerian Dalam Negeri.

Mengetahui kalau keluarganya berasal dari Lampung, Tursandi, yang pada waktu itu menjabat sebagai Gubernur Lampung, menawari Ubai untuk menjadi ajudan. Tiga tahun kemudian, Ubai memutuskan untuk mengambil gelar master di IIP.

Setelah menamatkan kuliah, dia kembali bekerja dengan Tursandi, yang sudah berganti jabatan sebagai Seswapres. "Saya dekat sekali dengan Pak Tursandi, jadi saya anggap orang tua," kata Ubai. (DTC/U-3)

1 comment:

  1. Dear Sir; Excuse me:do you have some ionfo/picture of the present chief of the Tulang Bawang dynasty and the chief of the Raden Intan caln?I am researcher kerajaan2 Indonesia. Thank you. Salam hormat: DP Tick gRMK pusaka.tick@tiscali.nl

    ReplyDelete